Batik cirebon, batik megamendung nan menawan

 

Cirebon merupakan kota dan kabupaten yang terletak di pesisir utara jawa barat tepatnya berada di ujung timur propinsi jawa barat, langsung berbatasan dengan kabupaten brebes. Anda ada yang berasal dari Cirebon? Wah pasti sudah tidak asing dengan yang namanya sego jamblang dan empal gentong dong. Makanan nikmat khas Cirebon ini memang jadi incaran para pecinta kuliner, termasuk saya, Alhamdulillah saya sudah pernah merasakan hehehe. Selain terkenal dengan kulinernya, Cirebon juga terkenal dengan batiknya. Ada yang tau nama batik khas Cirebon?  Batik Cirebon ternyata mempunyai sejarahnya sendiri lho…

Batik Cirebon juga dikenal dengan nama batikmegamendung dan ada juga yang menyebut dengan batik trusmi. Sejarah batik Cirebon berkaitan dengan letak Cirebon yang strategis yakni sebuah kota yang mempunyai pelabuhan. Pada zaman penyeberan islam dahulu, Cirebon menjadi kota perdagangan yang besar. Banyak pedagang cina dan india yang berdagang di kota ini. Berbanding lurus dengan perdagangan, penyebaran islam pun berkembang pesat di kota ini.

Pada abad ke-16 sebut saja sunan Gunung Jati yang memfokuskan Cirebon menjadi pusat penyebaran agama islam di jawa barat. Sunan Gunung jati menikahi  ratu dari cina, Ong Tien. Pernikahan ini membawa banyak dampak salah satunya adalah dampak budaya. Keramik, kain dan tembikar yang berasal dari cina di dominasi motif awan. 

Dalam paham taoisme, awan berarti dunia atas dan juga berarti gambaran dunia yang luas, bebas, dan mempunyai arti ketuhanan. Konsep awan pun juga di pakai oleh kaum sufi islam yang artinya adalah seperti alam bebas. Ijab Kabul Sunan gunung jati dan ratu Ong tien merupakan pintu masuk motif batik cina ke dalam motif batik di Indonesia. Para pembatik Cirebon memadukan unsur batik cina namun tidak lupa tetap menggunakan sentuhan motif Cirebon, jadi ada ketidaksamaan antara motif megamendung dari cina dan dari Cirebon. Misalnya motif megamendung dari cina lebih berbentuk bulat, berbeda dari megamendung Cirebon yang berbentuk lonjong.

Ada hipotesa yang menyebutkan bahwa perkembangan batik Cirebon berhubungan dengan pertumbuhan gerakan tarekat  yang berpusat di Banjarmasin, Kalimantan selatan.  Banyak anggota tarekat yang mengabdi di keraton Cirebon. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya anggota tarekat ini juga bekerja sebagai pembatik. Anggota tarekat ini tinggal di desa trusmi dan sekitarnya. Desa ini terletak 4 km dari Cirebon kea rah barat daya atau menuju arah bandung. Oleh karena itu batik Cirebon juga dikenal dengan sebutan batik trusmi. 

 

aneka batik cirebon batik megamendung

Motif batik  megamendung pada dasarnya memiliki unsure warna biru diselingi warna merah melukiskan maskulinitas dan suasana dinamis, karena dalam pembuatanyya ada ada campur tangan laki-laki. Kaum laki-laki anggota kelompok tarekat lah yang berperan memberikan motif berbau maskulin dan dinamis ini. Pada akhirnya banyak kaum laki-laki yang mempopulerkan tradisi batik di Cirebon.  Warna biru dan merah tua  juga melukiskan  psikologi masyarakat  pesisir yang lugas, terbuka dan egaliter. 

Filosofi lainnya mengatakan bahwa warna biru juga berarti langit yang luas, maknanya bersahabat dan tenang. Warna biru yang dipakai dari biru muda hingga biru tua. BIru muda bermakna cerahnya kehidupan dan biru tua menyimbolkan awan gelap yang berisi air hujan dan memberikan kehidupan. 

Dalam perkembangannya  motif batik megamendung mengalami banyak modifikasi sesuai dengan permintaan pasar. Ada yang dikombinasi dengan gambar hewan, tumbuhan bahkan manusia. Karena perkembangan fashion sangat pesat batik megamendung Cirebon ini tidak hanya berkembang di motif tapi juga warna. Pertama kali hanya biru dan merah sekarang sudah menjadi aneka warna sesuai permintaan

Sudahkah anda punya batik megamendung Cirebon?

 sumber : dari sini

KLIK disini