STOP COMPLAINING ABOUT INTERNSHIP PLEASE !!

Posted by Unknown Selasa, 27 November 2012 14 komentar

Semua bermula ketika bapak wakil rakyat mengadakan rapat kerja dengan pejabat kementerian kesehatan pada hari senin 26 november 2012 kemarin. Entah berawal dari mana pembicaraan mereka sampai pada pembahasan dokter magang yang lebih ngetren dengan dokter internship. Barangkali sudah di agendakan tersendiri mengenai dokter internship ini. Ternyata bapak wakil rakyat kaget dengan adanya program dokter internship ini (kemana aja pak?). Menurut si bapak sangat tidak beradab jika calon dokter yang notabene sudah kuliah lama, menghabiskan banyak uang bahkan ada yang menjual aset, masih harus menjalani magang satu tahun yang di gaji di bawah upah buruh. Kemudian ketua komisi IX DPR pun menimpali, menurut beliau pemerintah seakan-akan membuat dokter menjadi pebisnis, mau jadi dokter saja kok repot sekali, harus melewati berbagai regulasi, mungkin si bapak menganalogikan dengan proses pembentukan sebuah perusahaan. Ada benarnya juga sih.


Akhirnya pembicaraan ini menjadi topik hangat di atas meja rapat. Sampai pada keputusan semua ketua fraksi menolak adanya program dokter internship ini kecuali fraksi partai demokrat. Tidak dijelaskan lebih detail alasan mereka menolak adanya dokter magang ini. Bisa jadi mereka menolak adanya dokter internship karena anak mereka atau keluarga mereka ada yang baru lulus UKDI, takut jauh dari anaknya :)
Sementara itu ibu menteri kesehatan menanggapi dengan lebih bijak, beliau sebenarnya juga setuju dengan dihapuskannya program dokter internship. Tetapi beliau juga mengkhawatirkan apabila lulusan dokter baru lebih cenderung kuat di teori ketimbang praktek kepada pasien. Beliau berjanji akan mengkaji ulang program dokter internship ini dan akan mencari win-win solution untuk ke depannya.

***
Membaca artikel yang ada di salah satu harian indonesia di atas jujur membuat saya shock dan kesal. Kenapa rapat tentang program dokter internship itu baru di bahas sekarang? kenapa tidak dari dulu, awal dokter internship ini mau di adakan. Saat dinyatakan lulus UKDI rasa senang memang sempat singgah di hati kami, tapi cuma untuk sementara karena masih harus menunaikan kewajiban internship. Cita-cita membahagiakan orang tua dengan memberi gaji pertama pupus. Gaji internship yang hanya (Alhamdulillah) Rp. 1.200.000 sepertinya belum bisa di "pamer" kan untuk orang tua, untuk biaya hidup di wahana internship saja belum tentu cukup.

Sudah 6 bulan saya di kabupaten kepahiang menjalani program dokter internship, puskesmas yang menyenangkan sudah saya lewati, sekarang saya sedang dinas di RSUD Kepahiang. Di luar polemik dan debat kusir tak kunjung henti tentang internship ini, saya jujur saja bersyukur menjalani internship. Di sinilah saya bisa mengaplikasikan ilmu yang saya dapat ketika sarjana dan koas dulu. Lulusan FK negeri memang tidak lebih terampil dari lulusan FK swasta. Kenapa? karena ketika koas, kami harus bersaing dengan para residen untuk berinteraksi dengan pasien. Bisa dibilang rebutan "jatah". Tidak jarang kami hanya melihat para residen yang praktek dengan pasien. Kami hanya bisa memasukkan apa yang kami lihat ke dalam otak dan berharap suatu saat jika mendapatkan kasus yang sama bisa langsung di praktekkan, tapi itu mustahil, wong belum pernah mencoba.

Bisa dibilang saya ditempatkan di daerah pedalaman yang jauh dari fasilitas. Untuk rontgen saja kami harus merujuk ke RSUD kabupaten sebelah. Bahkan obat-obatan penting untuk life saving sering tidak ada. Di sinilah kami di uji untuk lebih kreatif dan lebih terampil. Mungkin inilah keuntungan mendapatkan wahana di daerah pedalaman, di mana dokter spesialis baru hanya spesialis penyakit dalam dan kandungan. Untuk kasus bedah jangan di tanya, setiap hari dokter jaga IGD sudah kenyang dengan jahit menjahit luka bahkan tak jarang para dokter juga harus bisa melakukan resusitasi jantung paru, banyak pasien yang datang ke IGD tanpa denyut nadi.

Gaji saya mungkin tidak seberapa, tapi pengalaman yang saya dapatkan justru luar biasa. Mungkin yang di jogja sana tidak seberuntung saya (menurut saya lho). Belum lagi pemandangan luar biasa di Kepahiang sini, hidup di dataran tinggi dimana anda dikepung oleh gunung-gunung yang kokoh berdiri. Warna hijau yang terhampar luas setiap saya mengendarai motor menuju rumah sakit tidak akan saya dapat jika saya internship di kota besar. Warga yang super ramah serta mereka yang menganggap saya sudah seperti keluarga sendiri.    Mungkin akan berat sekali meninggalkan tempat ini Mei 2013 mendatang.

Semua pasti ada hikmahnya. Jangan harap anda menemukan Mall atau bioskop di tempat saya bekerja. Jangan harap anda menemukan sediaan injeksi fenobarbital untuk kejang neonatus. Internship membuka mata saya bahwa masih banyak daerah yang perlu mendapatkan akses dan fasilitas kesehatan untuk menjamin warga indonesia untuk sehat. Stop complaining, masih banyak tenaga medis di daerah-daerah dengan gaji lebih rendah dari kita, dokter internship. Mereka tetap menjalankan tugas dengan ikhlas dan suka cita. Yang paling penting adalah hadapi dulu apa yang ada di depan. Selesaikan tugas yang kita emban dengan penuh tanggung jawab.

Andaikata program dokter internship jadi dihapuskan, mungkin itu suda takdir untuk adik junior kita. Jangan iri hati andaikata mereka langsung kerja di klinik atau langsung mendaftar sekolah spesialis. Tapi lagi-lagi lihatlah apa yang sudah anda dapat ketika internship, mungkin adik-adik kita tidak akan mendapatkannya. Bagi saya, yang saya dapatkan dari internship ini adalah pengalaman dan keluarga :)
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: STOP COMPLAINING ABOUT INTERNSHIP PLEASE !!
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://doddyrizqi.blogspot.com/2012/11/polemik-dokter-internship-makin-sip.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

14 komentar:

dr. Muhammad Khotibuddin mengatakan...

Positif sekali cara berpikirmu

Unknown mengatakan...

alhamdulillah dok... semoga bs terhindar dari penyakit fisik dan hati hehehe
salam sejawat :)

Mas Eka Surendra Prabawa mengatakan...

haha..yg di jogja juga belajar bijak memilih obat dng baik dan benar kok mas gozali,, fasilitas dan obat lbh lengkap malah jd tantangan supaya bisa memilah mana yg paling efektif + efisien..pelajarane dewe2 tiap wahana ki..hhaha..

Unknown mengatakan...

betul sekali, lebih banyak obat justru menguji kita untuk memilih lebih efektif, dan biar kita bisa berlatih menggunakan dosis yang tepat :)

haridiva mengatakan...

Semua ada pembelajarannya. Hanya saja kalau makan satu atau dua kali sehari rasanya tetap ndak kuat buat resusitasi, takut malah nanti jadi korban resusitasi oleh sejawatnya.

Internship memang banyak memberikan manfaat, tapi apakah program magang di masing-masing RS itu tidak? Hmm..., susah memang.

Sisanya sekarang hanya harus bergulat, bagaimana bisa bertahan hidup dengan uang pengganti biaya hidup yang datang tiga bulan sekali. Jika tidak, pasti pusing sendiri. Kalau itu bisa, ya nikmat sudah perjalanan ini.

arbangi mengatakan...

Bagaimana kalau Internship gaji minimalnya 5 juta... Mau?

arbangi mengatakan...

Dokter digaji kecil itu sepertinya juga atas persetujuannya sendiri...
Lha tahu kalau pemerintahnya koplak... lha kok antriiiii mau jadi pegawai negeri...

InspiredGirls mengatakan...

ini sbenarnya antara mendapatkan ilmu yg besar dan ngiris..beda tipis. oke kita mendapatkan ilmu yg luar biasa saat kita insip,,tp tidak menutup mata juga kita butuh makan.makan didapat dari uang (jaman sekarang..gak ada kebun dibelakang RS)..
sudah digaji kecil 1,2jt datangnya masya Allah lama sekali,,teman saya 7bulan tidak digaji..
uang sih sudah turun katanya dari pusat tp sampai daerah gatau dibawa kemana itu uang hak kami/ sebaliknya pusat memutar2kan uangnnya terlebih dahulu untuk hidup mereka supaya lebiih layak dan kaya..:(

beda pengalaman teman saya, dia sudah selesai internship tp hak gaji mereka 3 bulan belum datang padahal mereka sudah selesai insip.mengenaskan bukan.
kita ingin lah tidak meminta uang dari orangtua secara usia kita sudah dewasa,,tp STR kita STR internship tidak layak dipakai untuk kerja di klinik2 lain..

jadi kita ini mau diapakan..:(
kita berusaha iklas membantu pasien,terinfeksi resiko besar, tidak tidur, lebaran tidak pulang,untuk mengabdi..tapi tolong layakkan kami juga..

Anonim mengatakan...

Mungkin tempat km insip enak ya, di bbrp diperlakukan krg baik. Gaji 1,2juta, buat kos+makan+bensin cukup? Makan anggap per makan 5rb, 1hr 15rb, 1 bulan 450 rb (menu sama lo ya), kos 300(krg lebih)bensin 300(minim)sisa 150 ya, bisa sih buat beli rokok kali ya

Anonim mengatakan...

Hahaha buat apalo susah2 belajar lama cm digaji segitu? Masa diem aja ga bergeming kaloada ketidakadilan.mendinb jadi supir buswayaja digaji 6.5 juta

Alwi Shahab mengatakan...

Alhamdulillah, anda telah bertugas di sebuah wadah layanan kesehatan masyarakat yang lebih baik begitu lulus menjadi dokter, yaitu di RSUD Kepahiang, yang sebelumnya berupa Puskesmas . Saya, 30 tahun yang lalu pernah menjalankan tugas sebagai dokter Inpres selama setahun di Puskesmas baru yang jauh terpencil diatas gunung sekitar 15 km dari Kepahiang, yaitu Puskesmas Batu Bandung, dengan gaji pertama sebesar 1500 rupiah perbulan yg harus diambil di Kantor Dinas Kesehatan Tkt 1di kota Bengkulu (sekitar 30 km dari Kepahiang). Di Puskesmas ini saya dibantu oleh dua orang perawat, seorang bidan, seorang penyuluh lapangan KB dan seorang petugas kesehatan lingkungan. Sarana transportasi yg tersedia hanyalah sepeda motor, penerangan menggunakan generator diesel, serta sarana air bersih diperoleh dari curahan air hujan dan mata air pegunungan.Namun dalam memberikan pelayanan kesehatan, kami tidak pernah mengeluh, karena masyarakat memang sangat membutuhkan keberadaan petugas kesehatan. Kamipun merasa senang mendapat penerimaan masya-rakat desa yang sangat baik. Kami terkadang memperoleh imbalan jasa dari masyarakat berupa hasil panen atau hewan ternak. Tidak jarang pula kami diundang oleh masyarakat untuk menghadiri kenduri dan pesta perni-kahan. Bahkan petugas laki2, mendapat giliran untuk membaca khotbah Jum'at di masjid desa. Jadi sebenarnya bagi dokter yang baru lulus, bertugas didaerah bukanlah merupakan beban, tetapi sebaliknya, merupakan bekal pengala-man yang sangat berharga dalam memulai hidup menjalankan profesinya yang sangat mulia ditengah masyarakat. Saya heran mengapa akhir-akhir ini justru program internship mau dihapuskan. Padahal justru saat ini masyarakat desa sangat membutuhkan pelayanan dokter umum, apalagi didaerah-daerah yang terpencil.
Yang perlu menjadi pembahasan adalah bagaimana caranya untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi dokter umum Indonesia agar mereka siap ditempatkan didaerah untuk menjadi pemberi layanan kesehatan, serta menjadi edukator dan promotor dibidang kesehatan masya-rakat yang berkualitas tinggi. Disamping itu perlu dilakukan advokasi terhadap pemerintah daerah setempat, agar dapat menyediakan fasilitas yang memadai bagi terselenggaranya layanan kesehatan masyarakat yang baik dan bermutu tinggi.
Dr. Alwi Shahab.

Anonim mengatakan...

gausah MUNAFIK OMONG TAI soal kemanusiaan. anak kecil juga tau kalau program kerja paksa nih untung motong ongkos dokter ptt senegara. BERTAHUN-TAHUN GAK ADA PROGRAM GINI JUGA MASIH BANYAK BGT YANG MAU NGABDI. meningkatkan kompetensi ? jangan diluluskan kalau belum kompeten. universitasnya ga kompeten ? tutup. percuma kamu sok pamer pernah kerja diatas gunung, dibawah gunung, tapi setelah kembali ke kota sama aja, MERAS UANG RAKYAT. DOKTER MUNAFIK.

Anonim mengatakan...

Sy dokter internship di wilayah lampung,alhamdulillah BHD sudah naik 2,5 tp blm turun sejak bulan lalu. Di ra dpt rumah dinas,tp di puskes harus ngontrak. Puskesmas sy memiliki 4 org doktr yg kerjya menjadi ringan, namun terkadang sejawat seperti melupakan sumpah doktenya dengan "mengintervensi" dan menjadi raja2 kecil

tri murwani.s mengatakan...

Asslkm wrwb. Salam kenal.. Mohon bantuan sejawat dokter umum yang ingin mngabdi di pacitan jawa timur sbg ptt ato bkn, mohon menghubungi sya di 081933188732 /email address:trimurwani.sulistiyowati@gmail.com.. Sya sudah 10th di pacitan. Saat ini kluarg lbh mbutuhkn sya di sidoarjo. Trimakasih

Posting Komentar

Belajar SEO dan Blog support Online Shop Aksesoris Wanita - Original design by Bamz | Copyright of LONG LIFE LEARNING.